12 April 2011
S
|
eorang perempuan berusaha untuk terus
menulis sesekali dia berusaha menghapus air matanya, namu apa daya… Air matanya
terus mengalir (seperti aliran sungai siak J) di atas
kertas itu. Perempuan itu berusaha untuk menahannya. Dia terus menulis dan
menulis.
Tetes demi tetes darah berjatuhan ke
atas kertas. Perempuan itu tersentak… dia ingat bahwa waktu dia tidak lama lagi…
Tangannya terus bergerak di atas
kertas. Padahal seluruh tubuhnya sudah sangat lemah, gemetar menahan sakit
sakit yang di rasakannya. Tangannya pun berhenti bergerak dan ternyata
kepalanya jugak ikut terjatuh ke atas meja dan dia tidak menghembuskan nafasnya
lagi dan ternyata dia jugak telah meninggalkan dunia ini.
Di atas meja berserakan kertas, ada
satu kalimat terakhir yang akan terus dia ingat di alam sana.
Kalimat
bertuliskan “kami berdua menyayangimu…”
***
Ada seorang lelaki yang masuk di pekaranga
rumahnya. Dia melihat kalu bunga-bunganya yang sedang bermekaran dan dia
tersenyum-senyum melihat itu, tapi senyumannya itu seketika pudar di saat dia
melihat amplop di depan pintu rumahnya, dan dia langsung mengambil surat itu.
Surat itu berisi :
Untuk :
Ricki
Dari :
sahabatmu
“henni……?” batin ricki. Lalu dia membuka pintu rumahnya dan masuk dan
dia meletakkan tasnya di atas meja dan kemudian dia berbaring di atas sofa dan
membuka amplop tadi.
Ternyata di dalamnya ada dua lembar
kertas. Tangannya sedikit gemetar memegang surat itu. Ternyata itu kabar
terakhir yang dia dengar dari sahabatnya tersebut, sahabatnya telah pindah ke
luar daerah karena suatu hal, ternyata ini adalah surat pertama dari sahabatnya
itu. Dia buru-buru untuk membacanya dan dia segera membacanya.
Bandung, 12
April 2011
Happy
birthday to you…
Happy
birthday to you…
Happy
birthday my bestfriend…
Happy
birthday to you…
Halooo ricki
apa kabar? Semoga kamu dan keluargamu baik-baik saja di sana ya? Sepertinya
kalau kabarku tidak baik…
ricki
sahabatku,
Apa kamu tau
alasan aku pindah? Sepertinya tidak? Sebenarnya aku pindah berawal dari kau
mengenalkanku dengan wahyu…
***
ricki ingat saat itu saat dia
memperkenalkan wahyu pada henni sahabatnya itu.
“Henni………”
perempuan itu melihat ke belakangnya. Dia tersenyum melihat ricki berlari
menghampirinya, tetapi senyumannya itu pudar ketika ada seorang laki-laki lain
yang mengikuti ricki di belakangnya.
“ada apa
ricki? Kata henni. ricki tersenyum lalu
dia menarik laki-laki yang ada di belakangnya itu dan membuat laki-laki itu
berdiri di samping ricki.
“henni
perkenalkan ini temanku dulu! Namanya wahyu irawan. Kau bias memanggilnya wahyu,
dia adalah temanku dari SD dan kenalkan wahyu ini adalah Henni Afra Saputri”
wahyu tersenyum dan mengulurkan
tangannya ke Henni dan Henni pun ikut mengulurkan tangannya.
“Nama ku
wahyu irawan, kau bias memanggilku wahyu” kata wahyu
“Namaku
Henni Afra Saputri, , kau bias memanggilku henni.”
***
Ricki kembali membaca surat yang tadi.
Dan entah ngapa perasaan ricki sangat buruk.
Kau bingung
aku mengatakan ini? Hehehe… nanti aku bias menjelaskan soal ini.
Apa kamu ingat setelah itu kita
bertiga menjadi sahabat, sahabat yang sangat akrab. Sampai-sampai aku berfikir
bagaimana kalau aku kehilangan kalian nanti, apa aku bias hidup tanpa kalian?
Apa aku bias bertahan di dunia ini kalau kalian pergi meninggalkanku sendiri?
Tapi fikiran itu aku buang jauh-jauh.
Karena aku yakin bahwa kalian tidak akan pernah meninggalkanku sendiri bukan?
Ternyata semua itu berubah seketika,
di saat aku tahu sebuah rahasia. Rahasia yang membuatku menyesal seumur hidup.
***
“henni…henni…henni…?”
henni bingung mendengar suara itu dan dia melihat ricki yang memanggilnya dan
menghampirinya.
“ricki ada
apa? Tanya henni. Dan sehun pun duduk di sebelahnya, dan lalu dia menacak
rambutnya karena frustasi. “ada apa sebenarnya ricki kau seperti memikirkan
suatu hal yang sangat besar?” Tanya henni kepada ricki.
“beberapa
hari ini ricki tidak masuk tanpa alasan.” Kata ricki pelan ke henni. Henni
menahan nafasnya lalu menghembuskannya pelan mendengar perkata sehun tadi,
“kenapa bias tanpa alasan?” Tanya henni ingin tahu. Dia sangat takut kehilangan
wahyu.
“aku tidak
tahu… pulang sekolah aku pengen ke rumahnya, apakah kau ingin ikut bersamaku ke
rumah wahyu?” Tanya sehun ke henni, henni hanya mengangguk. “baik kalau gitu
nannti aku tunggu kamu di gerbang pulang sekolah, oke?” kata ricki, “oke” kata
henni.
Selama pelajaran terakhir, pikiran
henni tidak tenang. Karena dia terus memikirkan wahyu, kenapa dia tidak masuk
sekolah ya tanpa alasan lagi? Itulah yang ada di pikiran henni dari tadi.
Akhirnya, bel pulang berbunyi. Henni
langsung berlari menuju gerbang ternyata ricki sudah di sana menunggunya, “ayo
kita pergi” kata ricki.
Akhirnya mereka pergi ke rumah wahyu
peke honda ricki. Sampai di sana ricki langsung memencet bel rumah wahyu
Ting tong… Ting tong… Ting tong…
Akhirnya keluar seorang lelaki tua yang
membukakan pintu dan lelaki itu langsung melihat mereka berdua dengan tatapan
bingung.
“maaf kalian
cari siapa ya?” Tanya laki-laki tua itu. ricki melihat ke henni tapi henni
hanya mengangkat bahunya pertanda tidak tahu harus bilang apa.
“apa benar
ini rumah wahyu” Tanya ricki kepada laki-laki itu.
“wahyu tidak
di rumah dia sedang ke luar negri.” Jawab laki-laki tua itu. Tetapi kayaknya
henni melihat wahyu tadi di dalam.
“kalau
begitu terimakasih, saya permisi” kata ricki. Dan dia pergi, tapi ternyata dia
lupa kalau dia ke situ sama henni, dan alhasil ricki meninggalkan henni di
rumah wahyu. Laki-laki tadi bingung melihat henni dan wajah perempuan itu
seolah-olah mengusir henni.
“maaf tapi
tadi aku rasa aku melihat wahyu di dalam” kata henni
“siapa
namamu nak?” Tanya laki-laki itu
“he..he..henni
afra saputri,” kata henni dengan tergagu-gagu. laki-laki itu terdiam sebentar
dan akhirnya dia mengizinkan henni untuk masuk dan henni pun mengikutinya, dan
perempuan itu berjalan ke pintu dan mengetuknya, ternyata itu pintu kamar wahyu.
TOK…TOK…TOK…
“wahyu?”
panggil laki-laki itu. Ternyata tidak ada jawaban dari dalam tetapi pintunya
terbuka, dan keluar seorang lelaki dengan wajah yang pucat dari dalam kamar
“HENNI?”
wahyu terkejut melihat henni. Henni cuman bisa terdiam melihat wahyu.
***
Ricki manggeleng membaca surat itu. Apa yang terjadi
sebenarnya pada sahabatnya tersebut?
Apa rahasia itu? Sebelum aku
mengatakannya apa kau ingat saat aku kecelakaan dan aku kehilangan banyak darah,
dan saat itu bukannya wahyu yang mendonorkan darah kepada ku?
***
Disaat henni kecelakaan…
“apa? Henni kecelakaan?” teriak sehun
terkejut. wahyu yang didekat ricki mendengarnya juga terkejut, ricki dan wahyu
akhirnya pergi ke rumah sakit dimana tempat henni di rawat, merka langsung
mengambil motornya masing-masing dan mengendarainya dengan kecepatan penuh ke
tempat yang telah di beritahu pihak rumah sakit sebelumnya.
Kata dokter “ini gawat darurat pasien
membutuhkan darah secepatnya.”
“tapi di rumah sakit ini mempunyai
banyak persediaan darah yang bergolongan darah B kan dok?” kata mama henni.
“maafkan kami bu, tapi saying rumah
sakit ini tidak menyimpan donor darah, kami hanya punya darah di rumah sakit
pusat dan unutuk ke sana membutuhkan waktu yang panjang soalnya rumah sakit
pusat sangat jauh dari sini, kalau kita mengambil darah yang di san pasien akan
meninggal dalam waktu tersebut.” Jawab dokter. “apakah diantara kalian tidak ada
yang memiliki golongan darah B?”
Mama dan papa henni hanya bias
terdiam dan frustasi memikirkan nasib anaknya, papa henni hanya bias
mengacak-ngacak rambutnya dan dia cuman bias berdoa karena di antar mereka
berdua tidak ada yang bergolongan darah B (ceritanya tu henni anak pungut).
“golongan darah saya B, dok” kata
wahyu
Mama dan papa henni melihat wahyu
yang berdiri di depan dokter.
“golongan
darah saya B dokter, dokter bias mengeceknya sekarang” kata wahyu dengan panik.
Dokter pun membawa wahyu keruangan lain, sedangkan mama dan papa henni sangat
bersyukur ada juga orang yang
bergolongan darah B dan mau menyumbangkan darahnya, mama dan papa henni sangat
senang karena akhirnya anaknya akan selamat juga.
***
ricki
melanjutkan membaca suratnya tadi. Dan pikirannya menjadi sangat buruk.
Dan apakah
kau tahu ricki? Pada saat itu kalau waahyu banar-benar lupa soal
penyakitnya,ternyata wahyu mengidam penyakit kanker . Dan yang parahnya lagi
penyakitnya itu menular padaku.
ricki
terdiam. Dia tidak menyangka, henni tertular penyakit wahyu yang telah
mengambil nyawa ricki. ricki berfikir kalau begitu bagaimana nasib henni
sekarang? Bagaimana keadaan sahabatnya itu?
Saat aku
tahu kalau aku sakit kanker darah sama seperti wahyu, aku hanya bias menangis
karena aku tidak tahu apa yang harus ku lakukan aku hanya berfikir dengan
perasaan ku, aku senang kalu aku sakit kanker karena aku bisa bertemu wahyu di
sana, tetapiii… aku sedih harus meninggalkan mu sendiri di sini…
Kau harus
tahu ricki, sbenarnya aku menggap wahyu seperti saudaraku sendiri. Walaupun
sebenarnya wahyu lebih muda beberapa bulan dariku tapi aku menggap wahyu adalah
kakak ku yang tersayang aku sangat merindukan dia, karena dia sangat perhatian
dengan ku,,,
***
Ricki sangat
heran melihat henni beberapa hari ini dia selalu melamun, kemana henni yang
biasanya yang selalu gembira setiap harinya seperti tidak pernah ada masalah
dalam hidupnya, aku sangat merindukan sosok henni seperti itu. Beberapa hari
ini wajah henni jugak sangat pucat, tak tau kenapa. Semenjak kami tinggal
berdua wahyu yang telah pergi duluan meninggalkan kami satu bulan yang lalu,
henni berubah…
“henni”
panggil ricki berkata kepada henni. Henni hanya melihat wahyu sebentar dan
menunduk kembali. ricki duduk di depan henni dan ricki berkata “kau kenapa
henni beberapa hari ini kau hanya melamun-melamun dan melamun, wajah mu juga
terlihat sangati pucat…”
ricki
menyentuh pipi henni pelan dan tiba-tiba saja henni langsung saja melepas
tangan ricki dari pipinya…
“maaf aku
reflek di saat ada yang menyentuh ku” kata henni. Henni tertawa terpaksa, ricki
hanya mengerutkan dahinya, ricki sangat bingung dengan tingkah henni beberapa
hari ini.
“Sebenarnya
kamu kenapa henni?” kata ricki, henni hanya melihat wajah ricki dan dia berkata
“aku tidak apa-apa ricki, sekarang bisakah kau pergi tinggalkan aku sendiri di
sini? Sekarang aku ingin sendiri tanpa di ganggu siapa pun, termasuk kau ricki”
Ricki
terkejut karena dia tidak menyangka kalau dia di usir oleh sahabatnya sendiri,
dia tidak menyangka kalau sahabatnya itu tega mengeluarkan kalimat itu.
“he, henni…?
Benarkah kau mengusirku? Kau tega dengan sahabat mu sendiri? Memangnya salah apa
aku dengan kau?” Tanya ricki tidak percaya. Henni menatap ricki dengan tatapan
yang sangat tajam. Tetapi ricki tidak sadar kalau mata henni sangat sayu dan
sembab.
“iya, kau
benar ricki. Aku hanya ingin kamu pergi sekarang, kau tidak punya salah apapun
dengan ku. Aku hanya ingin sendiri sehun.” Kata henni.
***
Tangan ricki
bergetar. ricki berfikir, jika henni terjangkitb penyakit itu, maka henni
sekarang……
Aku sudah
terjangkit penyakit itu ricki. Dan saat kau membaca surat ini, aku sudah tidak
ada di dunia ini.
Tetes demi
tetes air mata sehun berjatuhan di atas surat itu. Dia sangat ingin melempar
surat itu tapi sayangnya dia tidak bisa, dia tidak bias melakukannya…:’(
Kau tenang
saja ricki.walaupun aku dan wahyu telah meninggal mu, tapi sebenarnya kami
selalu ada di sampingmu ricki menjaga mu ricki. Kami berdua menyayangimu ricki…
ricki
menangis dia frustasi, ricki memukul meja yang ada di depannya dan dia meremas
kepalanya dan mengacak ngacak rambutnya, dia tidak menyangka dengan semua ini
dia tidak menyangka kalau kedua sahabatnya itu telah pergi meninggalkannya…
“kalian… kalian…
kalian… jahat” teriak ricki
***
ricki
melangkahkan kakinya ke tanah pemakaman di mana teptat kedua sahabatnya di
makamkan. Dia tersenyum miris melihat dua nisan yang berdampingan.
Wahyu Irawan
Lahir : 22
Mei 1991
Wafat : 12
Mei 2009
Henna Afra
Saputri
Lahir : 05
Oktober 1994
Wafat : 22
Mei 2011
Ricki hanya
bias tersenyum miris. Dia meletakkan seikat bunga di antara dua makam tersebut,
lalu dia mendoakan kedua sahabatnya sejenak. Dia menatap makam kedua sahabatnya
itu bergantian, lalu meletakkan sebuah kertas di dekat seikat bunga tadi.
Setelah itu dia pergi berjalan dengan pelan.
Entang
kenapa dating angin yang berhembus sangat kencang dan angin itu membuat kertas
tadi terbang. Terbangnya bukannya ke samping tapi malah ke atas kearah matahari
yang bersinar sangat cerah yang bersinar sangat lembut yang menyinari kedua
makam tersebut.
***
Dear
sahabatku, wahyu dan henni…
Apa kabar
kalian? Sepertinya waktu telah berlalu sangat lama, waktu berlalu sangat lama
sejak terakhir kita bertemu??? Kalian tahu kan???
Kalian
jahat… kenapa kalian tidak mengatakannya pada ku… kenapa kalian menyembunyikan
semua ini dari ku? Akukan sahabat kalian kenpa kalian tidak mau menceritakan
sedikit pum dengan ku???
Yaaaa, aku
tidak akan menulis panjang lebar. Wahyu, kumohon tolong jaga henna di sana, kau
juga henni tolong jaga suho disana, jadi kalian berdua jangan pernah bertengkar
di sana ya J kalian harus janji padaku…
Jika
waktunya sudah tepat pasti aku akan menyusul kalian berdua di sana, aku janji
pasti aku akan menyusul kalian di sana. Aku janji.
Sahabatmu yang menyayangimu
Ricki Oktavian
THE END